Inazimnews- Tananam porang dulu pernah diabaikan sebagai liar dipekarangan rumah,tanaman tersebut kini malah banyak yang melestarikan termasuk petani dan masyarakat lainnya.Umbi porang diolah secara jadi tepung serta umbi tersebut banyak yang membutuhkannya.
Masyarakat menganggap umbi dari porang ini sebagai makanan ular ini,dan kini memiliki pasar ekspor seperti Jepang,China,dan taiwan serta korea.
Mari kita mengenal porang
Apa itu porang? Porang merupakan tanaman umbi-umbian yang mempunyai nama latin Amorphophallus muelleri. dan didaerah zona jawa tanaman tersebut dikenal dengan iles-iles.
Porang juga memiliki beberapa jenis
Jenis Tanaman Porang
1.Amorphophallus campanulatus.
2.Amorphophallus oconphyllus.
3.Amorphophallus variabilis.
4.Amorphophallus spectabilis
5.Amorphophallus Decus silvae
6.Amorphophallus titanum.
7.Amorphophallus muelleri.
kita bahas lagi seperti sebelumnya,umbi porang diolah secara menjadi tepung dan kini mengutungkan biasanya dipakai untuk bahan baku industri seperti kosmetik,pengental,lem,mie ramen, serta bisa membuat campuran.
kutipan dari kementrian pertanian dengan jika dijadikan sebagai budidaya pettanian, keunggulan porang ini bisa beradaptasi pada berbagai jenis tanah antara 0 sampai 700 mdpl.
Tanaman tersebut bisa bertahan ditanah yang kering dan juga bisa ditanam dimusim kemarau.
keunggulan tanaman tersebut umbinya mudah diperdapat dengan mudah
kelebihan lainnya porang dapat ditanam dengan tumpang sari karna bisa toleran dengan naungan hingga 60 persen.
Bibitnya biasanya digunakan dari potongan umbi batang maupun umbi yang telah memiliki titik tumbuh atau umbi katak yang ditanam secara langsung.
Namun panennya tanaman ini cukup lama,karena tanaman tersebut baru bisa menghasilkan umbi yang sangat baik itu pada umur diatas satu tahun.
Harga Tanaman Porang
"Satu atau dua umbi porang dengan berat 8kg bisa mencapai harga Rp.5000" dan ada tambahan bahwa dalam hitungan normal seratus tanaman porang bisa mencapai harga satu juta.
Untuk luasan 1 hektare, kata dia, bisa ditanam sebanyak 6.000 bibit, sehingga bisa menghasilkan 24 ton/hektare, yakni dengan penghitungan 6.000 dikalikan 4 kilogram.
"Dengan demikian, maka dalam hitungan kasar, jika satu hektare bisa menghasilkan 24 ton, dan dikalikan dengan harga Rp2.500/kilogram, kurang lebih bisa menghasilkan Rp60 juta," katanya.
Sekian dari artikel saya semoga bermanfaat dan bisa membantu untuk mengenal tanaman porang.
Terimakasih